Jalan raya di Indonesia bisa dibilang seperti medan pertempuran. Setiap 
pergerakan penggunanya perlu dilakukan dengan penuh kewaspadaan dan 
perhitungan. Sudah begitu, karakter dan perilaku penggunanya pun 
beraneka ragam. Dari yang adem ayem sampai brangasan.
Kalau kurang waspada, yang adem ayem pun bisa bikin celaka. Sementara, 
pengemudi yang kalem pun, bisa jadi berubah jadi sembrono gara-gara 
tetangga di jalur sebelah yang cara bawa mobilnya enggak sopan. “Pelan 
itu bukan tidak berarti selalu selamat. Begitu juga kencang. Yang betul 
adalah yang kecepatan yang pas, sesuai kondisi dan tuntutan lingkungan,”
 kata Jusri Pulubuhu, pakar safety driving.
Di jalan raya, ada sejumlah karakter yang perlu diwaspadai karena 
mengundang bayaha. Mereka biasanya terlalu cepat, terlalu lambat sampai 
terlalu sibuk selagi berada di belakang kemudi.
Cara terbaik menghadapi mereka adalah dengan tetap berpikir jernih, 
tidak terpancing dan menghindari. Seperti apa saja sih karakter 
pengemudi berbahaya itu? Semoga Anda tidak termasuk salah satu dari 5 
trouble maker berikut ya...
AGRESIF

“Ini biasanya laki-laki. Ibaratnya kalau di jalan, mereka itu 
ranjau-ranjau bergerak. Acuh tak acuh, sembrono, susah diatur,” jelas 
Jusri, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting. Perilaku seperti ini membahayakan enggak cuma si pengemudi tapi juga orang-orang di sekitarnya yang tidak siap. Tapi jangan khawatir, karakter agresif ini terhitung gampang dideteksi 
dari gaya mengemudi atau mobilnya. Yang pertama akselerasi yang tak 
stabil, sering gas dan rem dengan cepat. Ini juga terlihat dari 
frekuensi menyala lampu rem, pada orang agresif biasanya cukup tinggi 
dan rapat. Karena tidak sabar, pengemudi agresif juga senang 
berpindah-pindah jalur.
 
PROVOKATIF

Pengemudi provokatif biasanya memiliki gabungan karakter agresif, tidak 
sabaran dan kurang pedulian sehingga memancing emosi pengguna jalan di 
sekitarnya. Di jalan pengemudi kayak ini sangat mudah dideteksi dari 
perilakunya. Seperti menempel terlalu dekat, menyalakan lampu jauh atau klakson 
berulang-ulang, memotong jalur secara mendadak sampai menampakkan bahasa
 tubuh atau ekspresi marah. Jenis ini berbahaya bukan saja karena perilakunya yang mengancam secara 
langsung, tapi juga efek emosional yang diakibatkannya. Kalau 
terpancing, pengemudi di sekitarnya bisa ikutan emosi, marah sampai 
mengemudi dengan sembrono.
 
SLOW MOTION

Pelan bukan berarti aman dan jaminan selamat, apalagi kalau dilakukan di
 jalur cepat. Pengemudi yang bergerak terlalu pelan biasanya karena 
takut tidak mampu mengontrol kendaraannya. Tapi ini justru mengganggu 
dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Pengemudi slow motion bisa mengganggu aliran kendaraan, terutama di 
jalur yang memerlukan perpindahan jalur dengan cepat. Kalau pengemudi di
 belakangnya tidak siap mengantisipasi gerakanterlalu lambat, pengendra
 slow motion ini bisa memicu tabrakan.
 
MULTITASKER (kayak komputer aja multitasking)

“Ini biasanya wanita, mengemudi dilakukan bersamaan dengan banyak 
aktivitas lain. Sering cek kaca spion, dandan, atau bertelpon,” jelas 
Jusri. Multitasking di belakang kemudi, sama aja mengundang bahaya karena bikin
 kurang fokus. Ini bisa dilihat dari caranya mengemudi yang ceroboh, 
lengah, kecepatan berubah-ubah padahal di jalur lurus. Menurut Jusri, multitasking menyebabkan berkurangnya kemampuan menilai 
(injudicious). Cirinya, estimasi jarak kurang baik, gerakan tidak umum, 
sering hampir mengalami kecelakaan dan gerakan menyalip kurang baik. “Bukan soal batas otaknya mampu atau tidak, tapi mengemudi itu harus 
fokus, karena kita tidak tahu risiko atau yang dihadapi di depan. Anda 
mungkin mampu multitasking saat mengemudi, tapi orang lain belum tentu 
mampu menghadapi efeknya,” jelas Lukman.
 
SLONONG BOY

Alias pengemudi yang ceroboh. Bisa karena kebiasaan tak acuh, kurang 
waspada atau malah mau menang sendiri. Karakter seperti ini enggak hanya
 ditemui di pengemudi mobil, tapi juga biker. Kebiasaan belok mendadak 
tanpa memberi tanda, memotong jalur, atau keluar dari gang tanpa 
berhenti. Si slonong boy ini membahayakan diri sendiri dan orang lain, 
karena bikin kaget, marah sampai mengambil tindakan tiba-tiba seperti 
ngerem mendadak. Ya kalau dapat, kalau enggak? Brakkk!
 
paling nyebelin nih yang kayak gini.. 
Intinya kita harus senantiasa waspada ketika berkendara.. waspada sama 
pengendara yang berbahaya dalam mengendarai kendaraannya.. 
ketika kita udah menerapkan safety riding, terkadang pengendara lain gak
 nerapin safety riding dan membahayakan keselamatan kita.. 
semoga infonya bermanfaat..
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar